Friday, September 8, 2017

Proses Pembentukkan Dinasti Abbasiyah






Dinasti Umayyah telah berhasil membawa kejayaan dunia islm mulai dari Asia Barat, Asia Tengah , Asia Selatan , Afrika Utara hingga ke Eropa. Sementara itu, dunia Islam juga mengalami masa-masa kejayaaan di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyyah, terutama dalam bidang pradapan dan kebudayaan Islam sehinggga Baghdad di kenal sebagai peradaban dunia. untuk lebih jelas, uraiannya sebagai berikut.

1. Proses Pembentukan Dinasti Abbasiyah 

upaya mengalahkan Dinasti Umayyah dilatar belakangkangi pemikiran tentang siapa yang berhak memimpin setelah Rasullah meninggal. Bani Hasyim (Kaum Alawiyun) sebagai keturunan Rasullah pernah mengemukakan hal tersebut. Terdapat tiga kota utama yang menjadi pusat kegiatan untuk menegakan kekuaaan keluarga besar paman Rasullah,Abbas bin Abdul Muthalib , yaitu kota Al-Humayinah sebagai pusat perencanaan, kota Kuffah sebagai kota penghubung, dan kota Khurasan sebagai gerakan langsung(lapangangan)

pada keluarga Abbas melakukan berbagi strategis dan persiapan di ketiga tersebut. salah satunya dengan mempropaganda bahwa orang-orang Abbasiyah lebih berhak dari pada Bani Umayyah atas kekhalifahan Islam. merek adalah keturunan Bani Hasyim yan nasabnya lebih dekat dengan Nabi Saw. pemimpin gerakan Ini gerakan ini adalah Imam Muhammad bin Ali, salah seorang keluarga Abbasiyah yang tinggal di Humaymah. Muhammad bin Ali tidak menonjolkan nama Bani Abbasiyah, melainkan menggunakan nama Bani Hasyim untuk menghindari perpecahan dengan kelompok Syi'ah. strateginya berhasil menggabungkan berbagai kekuatan, terutama antara pendukung fanatik Ali bin Abi Talib dengan kelompok lain.

untuk melakukan berbagai propaganda, diangkatlah  12 propagandis yang tersebar di beragai wilayah, seperti di Khurasan, Kufah, dan Makkah. diantara propagandis yang terkenal adalah Abu Muslim Al-khurasani, seorang tokoh masyarakat di khurasani, seorang tokoh masyarakat di Khurasan yang tudak senang dengan pemerintah Bani Umayyah. para perwakilan kelompok menyatakan kesetiaan kepada Abu Muslim Al-khurasani untuk membela Bani Hasyim Dan Bani Abbas.

Gerakan dan propaganda yang di motori oleh Muhammad bin Ali mendapat sambutan  yang luar biasa dan tanggapan positif dari Masyarakat, begitu juga dari golongan Mawali. pada tahun 743 M Muhammad bin Ali meninggal. Gerakannya dilanjutkn oleh putranya bernama Ibrahim Al-Imam. ia Menunjuk Abu Muslim Al-Khurasani sebagai panglima perrang karena sangat ahli dam menarik simpati berbagai kelompok pernah dalam waktu satu hari, Ia berhasil mengumpulkan penduduk dari sekitar 60 Desa di Merv. Abu Muslim mengajak kelompok yang kecewa kepada Bani Umayyah Untuk mengembalikan kekhalifahan kepad Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas Bin Abdul Mutalib maupun dari keturunan Ali Bin Abi Talib.

Setelah Ibrahim Al-Imam meninggal, gerakan dilanjutkan oleh saudaranya bernama Abdullah Bin Muhammad, yang lebih terkenal dengan nama Abu Abbas As-Saffah. Ia kemudian mempercayai dan mengangkat Abu Muslim Al-Khurasani menjadi sebuah kekuatan besar yang sagat ditakuti Bani Umayyah.











Akhirnya,Dinasti Umayyah mengalami kekalaha total dalam pertempuran. Khalifah Marwan II bersama 120.000 tentaranya, yang berusaha bertahan dengan menyebrangi sungai Tigris menuju Zab Hulu (Zab Besar ), berhasil dikalahkan oleh gerakan kelompok Bani Hasyim. Khalifah Marwan  II tewas dalam pertempuran di Busir (wilayah Al-Fayyum) tahun 132 H /750 M. Kematian Khalifah Marwan II menjadi Akhir dari runtuhnya Dinasti Umayyah, sekaligus menjadi Awal berdirinya Dinasti Abbasiyah. Abul Abbas As-Saffah merupakan Khalifah pertamanya, sedangkan pusat Kekuasaan Awalnya ditempakan di Kuffah.

2. Abul Abbas As-Saffah, Tokoh Pendiri 

Nama lengkap Abul Abbas As-saffah adalah Abdullah bin Muhammad Bin Ali Bin Abdullah Bin Abbas, dilahirkan dari seorag ibu bernama Rabtah Binti Abaidullah Al-Harisi, sedangkan ayahnya Bernama Muhammad Bin Ali . Ia mendapat gelar As-Saffah yang berarti pengalir Darah dan pengancam siapa saja yang membangkang (pihhak yang menentang).

Abul Abbas adalah seorang yang bermoral tinggi dan memiliki kesetiaan. Beliau disegani dan dihormati oleh kerabat-kerabatanya. Ia memiliki pengetahuan yang luas, pemalu, Budi Pekerti yang baik , dan Demawan. menurut As-Sayuti, Abul Abbas As-Saffah Ialah manusia yang paling span dan selalu menepati janjinya. Pada tanggal 3 Rabiul Awal 132 H, Ia dibiat menjadi khalifah pertama Dinasti Abbasiyah yang berpust di Kuffah. Hanya saja, dua tahun kemudian (134 H), pusat pemerintahan dipindahkan dari Kuffah ke daerah Anbar (kota Kuno i persia).

Semasa Pemerintahnya, Abul Abbas tidak banyak melakukan perluasan wilayah, tetapi lebih memilih memperkuat pemerintahan dalam negeri. Abul Abbas menjadi Khalifah selama 4 tahun 9 bulan.Ia wafat dalam usia 33 tahun di kota Anbar bulan Zulhijjah tahun 136 H/753M.

No comments:
Write comments