Salah seorang putranya,wahid hasyim adalah salah satu perumus Piagam Jakarta yang kemudian Menteri Agama RI (1949-1952), sedangkan cucunya, Abdurrahman Wahid, menjadi Presiden Indonesia yang ke-4.
KH. Hasyim Asy'ari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, kiai utsman yang juga memimpin pesantren Gedang Diwek Jombang. Sejak usia 15 tahun, ia berkelana menimba ilmu berbagai pesantren, antara lain Probolinggo, Lagitan Tuban, Pesantren Kademangan di Bangkalan dan pesantren Siwalan di Sidoarjo
Pada tahun 1892, KH. Hasyim Asy'ari pergi menimba ilmu ke Mekah, berguru pada ulama termuka di sana, awalnya KH. Hasyim Asy'ari belajar dibawah bimbingan Syaikh Mafudz at-Tarmasi dari termas (Pacitan) yang merupakan ulama dari Indonesia pertama yang mengajar Sahih Bukhori di Makkah. Syaikh Mafudz at-Tarmasi adalah ahli hadis dan hal ini sangat menarik minat belajar KH. Hasyim Asy'ari sehingga sekembalin ya ke Indonesia Pesantren ia sangat terkenal dalam pelajaran Ilmu Hadis. Ia mendapatkan ijazah langsung dari Syaikh Mafudz at-Tarmasi untuk mengajar Sahih Bukhori, di mana Syaikh Mahfudz at-Tarmasi merupakan pewaris terakhir dari pertalian penerima (isnad) hadis dari 23 generasi penerima karya ini.
Pada tahun1899, sepulangnya dari Mekkah, KH. Hasyim Asy'ari mendirikan pesantren Tebuireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpebting di Jawa abad ke-20. Pada tahun 1926, KH. Hasyim Asy'ari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU),yang berarti kebangkitan Ulama.
KH. M. Hasyim Asy'ari wafat pada pukul 03.00 pagi, tanggal 25 Juli 1947, bertepatan dengan Tanggal 07 Ramdhan 1366 H, dan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur
Pada tahun 1892, KH. Hasyim Asy'ari pergi menimba ilmu ke Mekah, berguru pada ulama termuka di sana, awalnya KH. Hasyim Asy'ari belajar dibawah bimbingan Syaikh Mafudz at-Tarmasi dari termas (Pacitan) yang merupakan ulama dari Indonesia pertama yang mengajar Sahih Bukhori di Makkah. Syaikh Mafudz at-Tarmasi adalah ahli hadis dan hal ini sangat menarik minat belajar KH. Hasyim Asy'ari sehingga sekembalin ya ke Indonesia Pesantren ia sangat terkenal dalam pelajaran Ilmu Hadis. Ia mendapatkan ijazah langsung dari Syaikh Mafudz at-Tarmasi untuk mengajar Sahih Bukhori, di mana Syaikh Mahfudz at-Tarmasi merupakan pewaris terakhir dari pertalian penerima (isnad) hadis dari 23 generasi penerima karya ini.
Pada tahun1899, sepulangnya dari Mekkah, KH. Hasyim Asy'ari mendirikan pesantren Tebuireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpebting di Jawa abad ke-20. Pada tahun 1926, KH. Hasyim Asy'ari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU),yang berarti kebangkitan Ulama.
KH. M. Hasyim Asy'ari wafat pada pukul 03.00 pagi, tanggal 25 Juli 1947, bertepatan dengan Tanggal 07 Ramdhan 1366 H, dan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur
mengetahui ketua NU jaman dulu
ReplyDeletemengetahui ketua NU jaman dulu
ReplyDelete